Rabu, 17 September 2025. Koperasi Keluarga Besar berkolaborasi PT PAL Indonesia merupakan industri penyokong pembangunan kapal modern baik dalam segi pertahanan negara maupun kebutuhan transportasi maritim negara. Akan tetapi didalam galangan tersebut masih banyak celah yang perlu diperhatikan terutama pengadaan material procurement mencapai 60% dari nilai kontrak kapal yang masih banyak kendala. Dalam hal ini supply chain mempunyai beban yang tertinggi dengan porsi distribusi aliran dana yang tebesar. Dalam pelaksanaannya, supply chain mempunyai dampak terbesar dalam sistem persediaan material yang sangat berpengaruh terhadap proses pembangunan kapal modular. Keterlambatan dalan aliran supply chain disebabkan karena keterbatasan penyedia barang atau jasa, perubahan spesifikasi material atau jasa, kesulitan pemasok, aliran cash flow kurang lancer, kegagalan negosiasi, ketidak sempurnaan dokumen, penundaan bea cukai, kegagalan optimalisasai jaringan dan sistem pengadaan, material rusak atau tidak sesuai pesanan, keterbatasan kapasitas penyimpanan, keterbatasan alat angkut, biaya perawatan yang membengkak merupakan problematika saat ini. Sistem modular ini merupakan implementasi dari konsep Product-oriented Work Breakdown Structure (PWBS) yang semula menggunakan sistem Full Outfitting Block System (FOBS) yang dijalankan oleh PT. PAL terdapat beberapa kendala yang terjadi karena seringkali faktor desain, material ataupun perlengkapan terlambat menjadikan keterlambatan dalam delivery kapal. Saat ini Pada tahun 2024, PT PAL Indonesia aktif dalam pembangunan dua proyek kapal fregat Merah Putih dan dua kapal selam Scorpene Evolved, serta proyek ekspor kapal perang untuk Filipina. Mereka juga terlibat dalam penandatanganan kontrak sistem senjata untuk fregat dan melanjutkan pengembangan berbagai jenis kapal perang seperti Kapal Cepat Rudal 60 M dan Landing Platform Dock.
Penerapan E Lelang dari Universitas Hang Tuah dan Institut Adhitama Surabaya di PT PAL Indonesia.
Dengan pesatnya pembangunan kapal baru perlu disokong dengan sistem supply chain yang transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam proses pengadaan barang dan jasa. Salah satu keterlambatan kinerja supply chian disebabkan proses lelang pengadaan material equipment yang masih konvensional sehingga akibat banyak kecurangan potensi keterlambatan material lebih besar. Hal ini menyebabkan kerugian perusahaan lebih besar akibat klem keterlambatan produksi kapal. Untuk itu perlu adanya sistem pengadaan material yang effisien dengan pengelolaan mitra vendor supply chain yang kapabel. Dalam negosiasi lelang supply chain selama ini masih bersifat konvensinal sehingga masih rentan adanya kecurangan selama pelaksanaan. Maka perlu adanya terobosan baru berupa E-AUCTION lelang yang merupakan lelang elektronik. Tujuan lelang elektronik pada pengabdian masyarakat yaitu mencari harga yang effisien dan akuntabilitas serta mampu dipertanggung jawabkan. Dan disisi lain tidak diperlukan rapat secara manual , cukup dari tempat masing – masing vendor dalam rapat maupun proses lelang.
Dalam Hal mengatasi problematika industri masyarakat maritim, sedang dilakukan pengabdian Masyarakat skema Pemberdayaan berbasis masyarakat, ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat dengan pendanaan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jemderal Riset dan Pengembangan, maka tem Pengabdian masyarakat dengan diketuai Dr. Intan Baroroh ST.,MT.,MCE dari Universitas Hang Tuah dan sebagai anggota abdimas Dr. Ir. Minto Basuki MT. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya yang dibatu beberapa mahasiswa Universtas Hang Tuah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyusun dan menerapkan proses Lelang pekerjaan di Divisi Suppy Chain PT. PAL Indonesia agar mengurangi kecurangan-kecurangan pada saat proses Lelang dan menjaga transparansi proses Lelang sehingga proses Lelang menjadi sangat fair dan diterima oleh semua peserta Lelang. Proses Lelang dengan E-AUCTION yang dikembangkan kemudian di integrasikan dengan sistim informasi yang sudah dikembangan oleh Divisi Suppy Chain PT. PAL Indonesia sehingga sistim yang sudah ada menjadi semakin lengkap. Tujuan pengabdian ini juga memperkecil potensi risiko keterlambatan pengadaan material pada supply chain sehingga proses produksi sesuai kontrak awal. Lokasi Pengabdian masyarakat ini PT PAL Indonesia di Jalan Ujung, Surabaya, Provinsi Jawa Timur dengan luas area 120 Ha.
Teknologi dan inovasi yang akan diimplementasikan di mitra sasaran berupa sebuah sistem digital untuk seleksi lelang barang yang memungkinkan penjual mengunggah barang, harga, dan spesifikasi, sementara PT PAL dapat mengajukan penawaran harga serta melakukan transaksi secara transparan dan efisien. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi proses lelang dan memastikan transparansi dalam transaksi. Gambaran halaman awal website, melalui aplikasi ini diharapkan mempermudah dan mempercepat kegiatan lelang pengadaan material secara elektronik dan menghindari kecurangan serta memperkuat akuntabitas Devisi supply chain. Dimana Pada kondisi awal banyak keterlambatan kinerja supply chian disebabkan cara kinerja lelang yang masih konvensional sehingga akibat banyak kecurangan potensi keterlambatan material lebih besar.sehingga potensi kerugian perusahaan lebih besar akibat klem keterlambatan produksi kapal. Hal ini untuk memperkecil risiko yang terjadi pada keterlambatan pembangunan kapal, meskipun telah dilakukan kegiatan risk assessment sebagai improvment galangan kapal.
E-AUCTION yang dikembangkan merupakan penyempurnaan dari sistim yang sudah ada pada Divisi Suppy Chain PT. PAL Indonesia dalam menjaga transparansi proses Lelang sehingga akan menjaga Good Governance. E-AUCTION yang dikembangkan merupakan penerapan Teknologi Informasi dan sebagai bagian dari inovasi yang dikembangkan pada Masyarakat atau industry untuk menjaga relevansi dan partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan dan perwujudan transparansi. Transparansi perlu terus dikembangkan dalam pengelolaan sesuai industry maritim untuk menjaga kepercayaan Masyarakat nasional dan internasional.
Program E-auction berbasis teknologi digital merupakan wujud nyata dari inovasi pelayanan publik yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi kekinian. Program ini dikembangkan sebagai solusi digital untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dengan memanfaatkan teknologi web yang aman dan responsif, sistem ini memungkinkan para peserta lelang (masyarakat) untuk berpartisipasi secara real-time dari berbagai lokasi, tanpa batasan geografis.”
Dampak dan manfaat alat digitalisasai E-AUCTION lelang pada supply chain antara lain mencegah kecurangan selama negosiasi yang mengakibatkan kerugian finansial maupun waktu. Sebab kedua kerugian ini akan berdampak pada lamanya pembangunan kapal yang dikarenakan material yang telat datang dan spesifikasi material yang tidak sesuai standart yang berlaku. Melatih sumberdaya baik mitra maupun vendor untuk meningkatkan skill digitalisasi IT maupun kehati hatian dalam bernegosiasi. Aspek pengabdian yang diutamakan dalam kegiatan ini adalah aspek sosial kemasyarakatan meliputi aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan mitra dan vendornya. Usulan kegiatan adalah mengenalkan digitalisasai E-AUCTION lelang untuk memudahkan pekerjaan lelang pengadaan barang, serta memberikan edukasi dan motivasi yang memudahkan bagi mitra dan vendornya untuk memiliki pengetahuan serta ketrampilan dalam digitalisasi.